Tak Halal dimakan, Ayam Goreng Legendaris Widuran Solo disidak Walikota
Bingkaiberita.com – Baru diungkapkan di akun instagram resmi @ayamgorengwiduransolo bahwa rumah makan yang ada di Jalan Sutan Syahrir Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah. Menggunakan bahan NON-HALAL
Kegaduhan yang terjadi menimbulkan banyak keresahan masyarakat yang sudah terlanjur menjadi konsumen ayam goreng tersebut sejak masih kecil.
Kenapa baru sekarang diumumkan Label NON-HALAL?
Rumah makan legendaris yang sudah berusia 52 tahun ini menggunakan bahan non-halal secara pasti mengapa label non-halal baru disematkan pada produknya. Kremesan ayam gorengnya menggunakan minyak goreng asli Barco alias minyak kelapa asli, yang membuat non halal dari kremesnya ini adalah dari bahan kremesnya aja.
Apalagi sudah banyak pelanggan yang berasal dari luar daerah seperti Surabaya, Jakarta hingga luar pulaupun ada serta pelanggan lokal yang loyal suka dengan masakan ayam goreng kremes di Solo. Dan mayoritas pelanggannya adalah non muslim.
Namun, begitu pelanggan merasa kecewa dan terkejut kenapa baru sekarang mencantumkan logo non-halal ini, ada beberapa memang yang sudah memberikan informasi ketika ada pelanggan yang hendal membeli ayam goreng disana, dengan adanya logo non-halal ini maka masyarakat lebih mengetahui, apalagi ada pelanggan yang sejak SD tidak tahu kalau ayam gorengnya non halal apalagi rasanya gurih dan mantab. Dan pelanggan tersebut menyayangkan jika rasa yang gurih dan enak tersebut berbahan non halal, apalagi yang disukainya adalah ayam kampung dengan rasa original dengan kremesannya
Pemerintah saat ini telah menutup rumah makan ayam goreng kremes widuran ini untuk menjalani penilaian kehalalan oleh OPD setempat dan mendorong agar pemilik mengajukan sertifikasi non halal secara resmi.
Beberapa orang baru menyadari dan merasa tertipu dengan menu yang disajikan karena dikira halal adanya label non halal ini didasari oleh viralnya di media sosial karena komplain dari para pelanggannya karena kremesnya non halal.
