Harga Rokok Naik? Apa Kata Mereka

Harga Rokok Naik menjadi trending topic saat ini, pemerintah jokowi akan menaikkan harga rokok sebungkus menjadi 50 ribu rupiah, hal itu membuat para nitizen dan penghisap rokok kawatir. Bahkan dari mereka sendiri ingin memborong rokok untuk bulan ini, sebeum harga naik perbungkus 50 ribu rupiah. Dari pemantauan kami yang terjadi di Sosial media facebook pencarian, untuk keyword rokok sudah di bicarakan sebanyak 51,819 orang dana untuk 1000 orang membantah jika rokok akan naik. Seperti gambar berikut yang kami ambil dari facebook dan whats App

Harga Rokok Naik

Ada apa dibalik isu kenaikkan rokok ini, apakah ada pengalihan isu terkait dengan trendingnya rokok ini? Sudah barang tentu media memegang peranan penting dalam penyebaran isu terkait naiknya harga rokok hingga menembus angka 500 persen. Hal tersebut dipicu dari kebiasaan masyarakat tentang budaya masyarakat yang semakin tinggi, Ketua DPR RI, Ade Komarudin menyetujui akan kenaikan harga rokok menjadi Rp 50.000 per bungkus.

Sosial media Facebook, Whats App grup secara terus terusan memberikan info berantai, menjadi efek viral di Indonesia. Seperti pengalihan isu terorisme di Saat Negara Indonesia menghadapi perpanjangan free port papua (Tambang Emas) yang muncul adalah aksi terorisme. Di saat kejadian Waduk Peluit yang tersebar menjadi viral adalah vaksin palsu, sekarang ini kejadian lagi, dibalik isu penting di Indonesia yang tak termuat di berita. Muncul kembali isu harga rokok naik!

Mereka para pengusaha kecil yang merupakan perokok aktif akan kecewa dengan apa yang disetujui oleh Ketua DPR RI, bahkan akan ada banyak pengangguran massal, demo massal, mogok makan di beberapa kawasan di Indonesia, perusahaan rokok yang besar menjadi perkembangan devisa bagi negara. Mereka yang notabene rakyat kecil ke bawah akan banyak yang menganggur karena penghasilan mereka dari rokok sangatlah banyak.

Produksi rokok secara nasional tersebut berporses dari penanam tembakau di sejumlah wilayah yang melibatkan jutaan petani , begitu pula racikan lainnya dari sepuntung roko seperti cengkeh serta saus yang dipakai, makin banyak yang menjadi tenaga kerja untuk perusahaan rokok. Setlah dari petani dan pekerja kecil, masuklah tanaman olahan tersebut ke pabrik rokok, disana masih banyak pekerja yang terlibat didalamnya, mulai dari distribusi pemasaran, tukang linting, ngangkut barang dan lainnya. Dan jika kenaikan harga rokok tersebut terjadi maka, puuhan juta petani dari tumbuhan tembakau akan kehilangan penghasilannya karena otomatis orang yang beli rokok semakin menurun dan semua efek produksi akan berhenti.

Apakah hal itu akan membuat sang perokok akan jera merokok? Tidak mungkin mereka akan jera, mereka akan terus merokok dan mencari alternatif baru dengan membeli tembakau dengan cara ngelinting sendiri. Jika rokok yang dipasaran naik tajam, maka tidak modah bagi sang perokok akan melepaskan zat nikotin pada tubuh mereka karena mereka telah merokok selama puluhan tahun lama. Mereka akan berinovasi sendiri disaat tidak mampu membeli puntung rokok. Hal itu akan berakibat buruk terhadap pendapatan negara yang merosok, kemudian para pedagang yang tanpa cukai akan menikmati masa kejayaan ketika rokok ilegal banyak yang memproduksinya

Kebanyakan dari perokok memang sadar akan akibat bahayanya rokok, dari mulai beragam penyakit yang telah di derita, dan masa-masa ketergantungan akibat rokok yang semakin hari semakin jadi, Hal tersebut masih diwacanakan kepada masyarakat atas kenaikan harga rokok yang melambung tinggi. Apakah nantinya pada pemerintahan Jokowi-JK benar-benar akan menyetujui kenaikan harga rokok? Mari kita lihat perkembangan isi wacana harga rokok naik.

Harga Rokok Naik? Apa Kata Mereka | Topik Nugroho, M.Pd. | 4.5