System Layanan BSI Mati, Geng Hacker Ransomeware Akui Meretasnya

Bingkaiberita.com – Sekitar 4 hari yang lalu system layanan yang dimiliki oleh perbankan Syariah pertama terbesar di Dunia yang dimiliki oleh Indonesia mati total. Sebuah twitter mengungkapkan bahwa layanan Bankl Syariah Indonesia (BSI) sudah diretas oleh geng hacker Ransomware Lock Bit seperti yang dikatakan oleh akun twitter yang bernama Fusion Intelligence Center atau @darktracer_int

Geng tersebut bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh layanan bank BSI tersebut dan mereka juga mengaku telah mengambil 15 juta nasabah dari Bank tersebut. Data yang diambil adalah 15 juta catatan pelanggan, informasi data karyawan dan beberapa hal lainnya yang digunakan untuk mengancam bank tersebut untuk merilis di situs web gelap jika negosiasi antara kedua belah pihak gagal dilakukan.

Awal pekan ini dari mobile banking hingga layanan ATM BSI tidak dapat digunakan untuk seluruh nasabahnya, dan manajemen perusahaan membeberkan jika ada serangan siber yang terjadi pada layanan perbankan, namun perusahaan masih menyelidiki lebih lanjut dugaan serangan siber tersebut dengan melakukan audit dan forensik digital

Dalam 10 hari terakhir ini telah terjadi 9 ribu percobaan serangan digital ke korporasi dan BSI menyadari serangan resiko keamanan siber tersebut dengan melakukan peningkatan sekuritinya dan pihak manajemen telah berkoordinasi ke regulatornya termasuk OJK dan pemegang sahamnya

Kemudian pada hari kemarin layanan ATM dan mobile banking sudah kembali normal dan dapat digunakan untuk melakukan transaksi. Selanjutnya tentang standar prosedut operasional keamaan siber secara keseluruhan pihak manajemen telah menganggarkan belanjda modal Teknologi Informasi hingga Rp 600 miliar untuk tahun 2023 yang difokusikan pada sisi hardware dan softwarenya

Kemudian disisi lainnya peningkatan belanja IT ini sudah melebihi dari 100 persen namun tetap saja ada yang mengaku bahwa data nasabh BSI sudah dicuri oleh pihak peretas yang mengaku dengan nama Geng Lockbit Ransomeware

Geng peretas ini sudah ada sejak tahun 2019 yang sebelumnya dikenal dengan Ransomware LockBit, LockBit 2.0, dan LockBit 3.0, yang baru rilis pada tahun 2022

Operator lockbit sendiri merlakukan teknik pemerasan ganda dengan mengancam seluruh korbannya dengan data yang disusupi agar para korban membayar upah atau tebusan dengan meluncurkan serangan Ddos ke target di berbagai sektor layanan mulai dari profesional, konstruksi, ritel, manufaktur, dan sektor publik

Dan sebagian korbannya berasal dari Amerika, Italia dan jerman. Grup ini akan terus melakukan upaya serang dengan melakukan perusakaan di perusahaan seluruh dunia dan terus meningkatkan kemampuan untuk selalui berevolusi dan meningkatkan operasi kriminal.

Menurut dari hasil yang sudah diretas oleh lockbit untuk bank BSI ini ada sembilan database yang terdiri dari nomor telpon, alamat, nama, informasi dokumen, nomor kartu, transaksi dan lebih banyak lagi.

Dan lockbit memberikan waktu selama 72 jam untuk melakukan negisasi terkait masalah ini dengan pihak manajemen bank BSI jika nantinya tidak ada kesepakatan tentunya akan di lelang atau disebar di situs gelap.

System Layanan BSI Mati, Geng Hacker Ransomeware Akui Meretasnya | Topik Nugroho, M.Pd. | 4.5