Contoh Pidato atau Ceramah Singkat Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha Bahasa Indonesia Terbaru

Contoh Pidato –  Singkat dalam kegiatan Bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Atau perpisahan Sekolah dalam teks bahasa Indonesia Terbaru  sesuai dengan tujuan dan teks  yang terjadi saat itu.  Hal ini sangat diperlukan bagi seseorang yang mendapatkan  tugas atau bagian untuk berbicara di depan mimbar atau ceramah  kultum atau kuliah tujuh menit  pada shalat tarawih dan sholat subuh di masjid-masjid terdekat anda.

Pidato atau Ceramah adalah salah satu hal yang berbeda. Apabila ceramah digunakan dalam konteks agama yang bertujuan untuk saling nasihat menasihati agar lurus dalam beribadah dan sebagai penyejuk hati dan penambah keimanan seseorang.  Sedangkan pidato dengan teks bahasa Indonesia atau teks berbahas Inggris adalah salah satu Upaya seseorang dalam memberikan pengarahan atau sambutan kepada seseorang untuk saling hormat menghormati antara sesama karena pidato ini banyak macamnya dan sesuai konteks dari Pidato tersebut, jika dalam acara sekolah pidato ini akan banyak dicari pada pidato perpisahan sekolah. Apabila di Masyarakat dapat berupa pidato halal bihalal, pidato hajatan atau nikahan, pidato pendidikan dan beberapa pidato lainnya.

Kami disini akan memberikan beberapa ulasan singkat bagaimana cara menulis pidato  untuk Idhul Fitri dan Idul Adha  atau ceramah singkat Ramadhan dalam teks Bahasa Indonesia.  Apabila ada kesalahan kami mohon untuk dikoreksi lebih lanjut seperti dibawah ini:

contoh pidato

Cara Menulis Contoh Pidato

-Perhatikan Sistematika Penulisan contoh pidato yang secara umum anda harus memilih suatu pokok permasalahan yang terjadi pada saat itu atau konteks yang terjadi saat itu juga. Dengan memahami konteks penulisan yang cocok dan pas, mungkin orang akan lebih memperhatikan wacana yang anda paparkan dalam sebuah pidato.

– Menentukan Judul

Judul dapat dimabil dari beberapa banyak artikel yang berkaitan dengan konteks dan masalah yang terjadi saat itu.

–  Memberikan  Salam

Salam ini ditujukan kepada seseorang yang dihormati baik dari orang yang dituakan ataupun orang yang berada didepan kita.

– Memberikan pendahuluan singkat/ Kata-kata Pengantar yang menjurus kearah Judul yang akan kita paparkan

– Memaparkan inti dan Pokok dari Judul yang kita bahas

–  Mengambil Kesimpulan dan terakhir adalah penutupan

Kami akan memberikan contoh penulisan teks pidato dalam bahasa Indonesia untuk ceramah singkat ramadhan atau Khutbah Idul Fitri yang dapat anda lihat pada artikel dibawah ini:

Contoh Ceramah Singkat Ramadhan

 

بسم الله الر حمن الرحيم-  السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

الحمد لله الحمد لله الذي ارسل رسوله بلهدي ود ين الحق, ليظهره علي الد ين كله ولو كره الكا فرون,

الصلاة و السلام علي اشرف النا س المعلوية, سيد الغر المؤجلين وعلي  اله وا صحا به اجمعين < اما بعد >

Seiring dengan terbitnya mentari di ufuk timur, di iringi dengan kicauan burung-burung di atas ranting pepohonan, diwarnai dengan mekarnya bunga melati di atas jantung alam, pertanda bahwa kehidupan manusia mulai bersemi kembali, tapi takkala matahari bergeser ke ufuk barat saat itulah tugas sang raja siang telah selesai seolah-olah berkata kepada sang dewi malam,”wahai  sang dewi malam gantikan kedudukanku sebagai raja siang”, maka sang dewi malam pun lari tertatih-tatih menuju ke peraduannya dengan melahirkan sejuta bintang gemintang sebagai ornamen di malam hari, kesemua itu adalah tanda-tanda kebesaran Azza wajallah.

Solawat serta salam kita curahkan kepada sang refolusioner kita Muhammad Saw, yang telah mereformasi segala macam bentuk kebiadaban dan kesesatan, mengangkat harkat dan martabat manusia, serta memanusiakan manusia, sehingga hadirlah kita sebagai mahkluk yang sempurna di muka bumi ini.

Jam’ah Sholat Tarawih yang dimuliakan Oleh Allah

Pada Kesempatan kali  ini,  kami akan mencoba memaparkan sebuah judul:

REKONSTRUKSI AKHLAK PEMUDA  MENYONSONG HARI RAMADHAN

Lama sudah bangsa ini tertidur dalam keterpurukannya, kian hari kian masalah bertambah, kian waktu akhlak diri semakin tak terpuji ditelan masa, bangsa Indonesia kini ibarat neraka kedua dari akhirat, setiap insidental yang terjadi, ancaman bom dimana-mana, kerusuhan tiada akhir, menyisakan trauma yang berkepanjangan,  membuat hidup tak tenang, ibadah tidak khusyuk, lalu ke bumi mana lagi kita harus pergi mencari kedamaian, menyusul bagaimana hebohnya perselisihan antara FPI dan jamaah Ahmadiyah.

Bukankah Bung karno pernah berkata:”Berikan aku seratus generasi tua akan aku goncangkan gunung himalayah beserta akar-akarnya, akan tetapi, berikan aku sepuluh pemuda saja, akan aku didik mereka, kuajari mereka maka akan aku goncangkan dunia beserta isi-isinya.

Ungkapan motifator ini memiliki makna yang mendalam bagi diri setiap pemuda, agar tidak melewatkan masa mudanya begitu saja tanpa ada arti makna yang sesungguhnya, karena perkembangan zaman adalah merupakan tantangan bagi kita untuk terus mempertahankan nilai-nilai ajaran agama islam, agar tidak terjebak dengan setiap virus racun yang ditebarkan oleh kafitalisme bahkan orang islam itu sendiri.

Bobroknya Negara bukanlah karena banyaknya orang  bodoh tapi justru karena semakin banyaknya orang pintar yang tidak beriman, dimana keintelektualannya tidak ia amalkan untuk membangun bangsa tapi justru merobohkan bangsa,

Para koruptor…. orang pintar

Para teroris….. orang cerdas

Para politikus……tikuss………..bagi yang oportunis

setiap tahun Indonesia mencetak ribuan bahkan jutaan sarjana, tapi belum juga mampu melepas rantai dilema yang membelenggu bangsa ini.

Sebenarnya puncak dari setiap permasalahan yang ada tak terlepas dari peran seorang pemuda karena pemuda adalah harapan bangsa, tapi pada kenyataannya sungguh kenikmatan telah merampas generasi muda kita sehingga semakin jauh dari Allah Swt, padahal Allah tidak pernah menyia-nyiakan hambanya yang senantiasa mendekati pintu keridhoannya; Allah berfirman:

لوان اهل القري امنوا والتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والارض <              >

Kalau seandainya  satu bangsa semuanya beriman dan bertaqwa kepada Allah maka Allah pun akan membukakan segala pintu berkah yang ada di langit dan di bumi

Betapa urgennya iman dalam diri seorang pemuda, sehingga pada moment yang berharga ini yaitu dalam rangka memperingati hari proklamasi, marilah kita benahi segala kekurangan yang ada dalam diri kita sehingga kita mampu menjadi generator yang handal dan professional, bukan generasi yang hanya bisa dibuai oleh keindahan sesaat, sebab:

Tanpa iman dalam diri seorang pemimpin hanya akan melahirkan firaun-firaun kecil

Tanpa iman dalam diri seorang pelajar hanya akan melahirkan pelacur-pelacur ilmu

Tanpa iman dalam diri seorang pemuda maka hanya akan menjadi koruptor handal

bukankah zaman kini telah menjawab kesemua itu?

Ingatlah wahai saudara-ku, bahwa:

ثبا ن اليوم رجا ل الغدد

Pemuda hari ini adalah pemimpin di hari esok

Demikianlah ceramah singkat ini, kurang lebihnya mohon dimaafkan, bila ada benarnya semata datangnya dari Allah Swt, bila ada yang salah itu adalah kekhilafan kami karena kami hanyalah manusia biasa.

والله الموافق الي اقوم الطريق – السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

 

 

Contoh Pidato atau Khutbah Idul Fitri


بسم الله الر حمن الرحيم

 

السلا م عليكم ور حمة الله وبركا ته

 

الله اكبر  الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا, وسبحان الله بكرة واصيلا لا اله الاالله واحده, صدق وعده, ونصر عبده,واعزجنده وهزم الاحذاب واحده,  لا اله الا الله الله اكبر, الله اكبر ولله الحمد

الحمد لله الحمد لله الذي شرع للناس عيدا مباركا ونعيما مشكورا. والصلا ة والسلا م علي من ارسله الله رحمة للعا لمين بشيرا ونذيرا و علي اله وصحبه ومن تبعهم بإحسا ن الي يوم الدين مؤ منا ومخلصا, اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسو له لا نبي بعده, اما بعد فيا عبادالله او صيكم واياي بتقوالله فقد فاز المتقون. يا ايها الذ ين ءامنوا اتقوا الله حق تقا ته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.

وقال الله تعالي في كتابه الكريم ـ اعوذبالله ـ بسم الله الرحمن الرحيم

 يأيها الذين آمنو كتب عليكم الصيام كما كتب علي الذين من قبلكم لعلكم تتقون

 

Bapak-bapak, Ibu-Ibu, saudara-saudari kaum muslimin dan muslimat jama’ah Idhul fitri yang berbahagia

            Ditengah kebahagiaan hari Ini, tentu tidaklah membuat kita terlupa bahwa siapa yang telah memberi kebahagiaan Ini, karenanya marilah kita senantiasa bersyukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberi kesempatan bagi kita merayakan hari kemenangan mutlak, setelah 30 hari berjuang melawan hawa nafsu Iblis. Ibadah Idhul fitri 1435 H pada pagi yang berbahagia Ini, adalah merupakan manifestasi kongkrit dari sebuah perjuangan panjang kita selama Ini, semoga semua amal Ibadah kita dapat diterima secara sempurna di sisi Allah SWT, dan dibalasinya dengan pahala yang berlipat ganda.

Kemudian shalawat dan salam, kita curahkan ke hariban sang revolusioner sejati kita Muhammad SAW.

karena beliaulah yang telah menyampaikan risalah Islamiyah

karena beliaulah yang telah mengajarkan akhlak mulia

karena beliaulah yang telah mengangkat harkat dan martabat manusia serta memanusiakan manusia, sekaligus menyelamatkan umat manusia dari lembah kesesatan menuju jalan penuh ridho Ilahi, semoga kita termasuk hamba yang akan mendapat syafaat di hari kemudian. Amin

Adapun tema khutbah yang akan kami sampaikan adalah :

IDUL FITRI PERERAT SOLIDARITAS SOSIAL

DAN PEDUL1 LINGKUNGAN

Jama’ah shalat Idul Fitri yang berbahagia

Titik fokus perhatian umat Islam  pada pagi hari ini tertuju pada hari raya Idul Fitri (han raya menyudahi Ibadah puasa). Dimana umat Islam berdatangan dari empat arah penjuru menuju satu titik kebersamaan yang tentu menuanaikan hari kemenangankita umat Islam. Dengan berakhimya ibadah puasa Ramadhan. ada baiknya jika renungan khutbah Idul Fitri pagi ini, mencoba merekap dan menghitung-hitung ulang (ihtisaban) pesan-pesan berharga apa saja yang telah ditinggalkan oleh ibadah puasa untuk bekal kehidupan manusia Muslim selama 11 bulan yang akan datang dalam hubungannya dengan kehidupan dan lingkungan sekitar.

Dalam kalender peribadatan umat Islam, ibadah puasa merupakan ibadah yang paling lama memakan waktu dibandingkan ibadah-ibadah lainnya. Selama menjalankan ibadah puasa, manusia Muslim memperoleh beberapa pengalaman rohaniah-relijius yang langsung terkait dengan pengasahan kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan pemupukan rasa solidaritas sosial-kemanusiaan yang paling dalam. Sedemikian dalamnya. sehingga Allah SWTberjanji

 من صام رمضا ن ايما نا و احتسابا غفر ما تقدم من ذنبه

Barang siapa berpuasa pada bulan suci romadhan dengan penuh perhitungan, introspeksi mendalam dan kesungguhan maka dosa yang lampau akan diampuni

 Namun demikian, tidak mudah bagi seseorang apalagi kelompok untuk memetik saripati atau buah gemblengan ibadah puasa, Begitu sulitnya, sampai Rasulullah perlu menyampaikm peringatan tegas kepada umatnya bahwa tidak semua orang yang telah melakukan puasa serta merta akan dapat memetik buah ibadah puasa.

كم من صا ئم ليس له من صيا مه الا الجوع والعطش

“Banyak orang berpuasa tidak memperolah apa-apa dari puasanya, kecuali hanya rasa lapar dan dahaga”

Dengan begitu, dalam setiap ritual-keagamaandisamping ada juga unsur “optimisme”. juga ada unsur .” pesimisme”. dalam kenyataan hidup sehari-hari, kedua unsur itu memang ada dalam diri seseorang. Ada perasaan besar harap (al-raja), tetapi juga ada perasaan khawatir atau ragu (al-khauf). Untuk, itulah, pada akhir ayat yang mewajibkan orang mukmin berpuasa hanya diakhiri dengan sebuah “harapan” (1a ‘allakum  tattaqun). Sebuah harapan, semoga dengan ibadah puasa tersebut, seorang mukmin dapat mencapai derajat taqwa yang sesungguhnya. Mengapa? Karena masih banyak cobaan, rintangan dan godaan yang harus dihadapi oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari diluar bulan puasa, yang dapat menjauhkm mereka dari nilai-nilai puasa yang seharusnya dipetik.

 

Nilai-nilai fundamental puasa sebagai jangkar Panduan etika kehidupan

Abad baru, abad ke 21, membawa tantangann-tantangan baru baik negatif maupun positif bagi kehidupan manusia. Jika hal-hal negatif tidak segera diwaspadai dan diantisipasi, akan membuat lingkungan hidup di muka planet bumi semakin hari semakin tidak nyaman untuk dihuni. Tanda-tanda kearah itu cukup jelas. Kerusakan lingkungan hidup dan bencana alam ada dimana-mana. Tindakan kekerasan semakin bertambah baik kualitas maupun kuantitas. Bom bunuh diri dianggap hal yang wajar. Merajalela dan tidak dapat dicegahnva tindak korupsi. kolusi dan nepotisme,  berkembang pesatnya kemiskinan, rapuhnya kelembagaan keluarga, Penyalahgunaan obat-ubat terlarang, ketidak saling-kepercayaan (mutual distrus) antar warga, Prejudice (buruk sangka) antar kelompok sosial, antar kelompok intern umat beragama, antar eksten umat beragama. melemahnya solidaritas kemanusiaan dan berbagai penyakit sosial lainnya.

Dalam menghadapi situasi pelik demikian, muncul pertanyaan yang dilontarkan oleh generasi muda dan oleh siapa saja yang ingin menajami lebih lanjut makna ibadah puasa Ramadhan, sekaligus berharap dapat memperolch nilai tambah dan  mamfaat praktis dari ibadah yang dilakukamya untuk dijadikan panduan etik dalam hidup sehari-hari. Apakah pasca idhul fitri ini kita mampu mempertahankan nilai-nilai ibahad yang telah kita peroleh selama 30 hari lamanya atau jangan-jangan akan berkesudahan bersama perginya ramadhan, dan imflikasinya “sajadah baru,mukenah baru, peci baru dilipat rapih dan disimpan dalam lemari dan berharap bisa bertemu lagi ramadhan”

Sinenna silassurakku, laba’nu ulang ramalangnge laba’ toonganni kasih ularramalangnge, nasalaini’ ularramalaangnge nade’nattantu tosiruntu’ paemang, namaoni’ tarri dara ulangrramalang de’tona lesu paemang rimonri sappulo si’di ulang. karena itu jangan sampai nilai ibadah puasa kita luntur begitu saja.

Al-Qur’an dengan tegas menjelaskan hal ini disertai hadis-hadis pendukungnya. tetapi dari segi .mamfaat dan nilai guna yang bersifat fungsional-praktis, khususnva yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari untuk kehidupan sebelas bulan di luar bulan Ramadhan, orang masih perlu menjelaskan dan mengupasnya lebih lanjut. Setidaknya ada 3 nilai pokok yang dapat dipetik dari ibadah puasa Ramadhan yang dapat dijadikan pedoman etik kehidupan selama 11 bulan yang akan datang,

  1. Sikap kritis dan peduli terhadap lingkungan sosial sekitar

 

Agama Islam sesungguhnya mempunyai cara pandang yang unik bahwa tidak selamanya, kebutuhan makan-minum harus dipenuhi lewat tradisi yang biasa berjalan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Menurut pandangan Islam. rutinitas makan dan minum lebih-lebih yang mengandung kalori berlebihan, sekali waktu perlu dicegah dan dihindari. Islam mengajarkan bahwa orang tidak harus sclalu “terjebak”, “terbelenggu”, “diperbudak” olch rutinitas makan dan minum yang terjadwal. Lebih jauh lagi, Islam mengajarkan bahwa orang tidak harus “terbelenggu” dan “terjebak” oleh rutinitas hukum pasar dan rutinitas hukum ekonomi. Sekali waktu, orang harus dapat mengambil jarak, menahan diri, bersikap kritis, dan keluar dari kebiasaan rutin budaya konsumerisme hedonisme yang selalu ditawarkan oleh pasar.

Sesugguhnya, orang yang menjalankan ibadah puasa dilatih dan dibiasakan untuk bersikap “kritis” ketika melihat semua fenomena kchidupan yang sedang berjalan dan terjadi dalarn masyarakat luas. Jika seseorang terlatih untuk bersikap kritis dan introspektif diharapkan akan timbul kekuatan dan keberanian moral untuk melakukan koreksi dan tindakan perbaikan terhadap keadaan lingkungan sekitar. Tindakan koreksi dan perbaikan adalah simbol rasa memiliki dan sekaligus rasa peduli seseorang terhadap lingkungan sekitar. Pada gilirannya, sikap kritis tersebut dapat disemaikan kepada orang lain, teman seprofesi, seagama, sejawat penyelenggara negara. Tindakan berkelanjutan ini diharapkan akan berujung pada terbentuknya gerakan masyarakat peduli (care society) lingkungan alam dan sosial yang genuin.

Generasi muda dan generasi tua bangsa Indonesia sekarang ini sedang terjangkit penyakit careless society (masyarakat yang tidak peduli). Masyarakat yang acuh terhadap lingkungan sekitar, tidak peduli pada nasib kiri-kanan. Akibatnya, mereka dirundung oleh berbagai penyakit moral. Generasi mudanya mudah tergiur oleh Narkoba (Narkotika dan obat-obat terlarang) sedang generasi tuanya dihinggapi Penyakit KKN (Korupsi. Kolusi dan Nepotisme) yang sangat kronis yang meluluhlantakkan sendi-sendi peradaban masyarakat Indonesia.

Kedua fenomena moral-sosial tersebut, tidak lain hanyalah menunjukkan bahwa ketahanan mental dan kekuatan moral bangsa Indonesia memang sangat rapuh, tak berdaya dan mencapai titik terendah. Dalam pergaulan sehari-hari, manusia Muslim tidak lagi mempunyai daya tangkal dan nalar kritis terhadap lingkungan sosial sekitarnya. Pendidikan agama hanya dipahami secara formal-tekstual-lahiriyah, terjebak dan terkurung pada ibadah mahdlah (murni) yang sifatnya terlalu teosentris tetapi kurang dikaitkan dengan “jiwa”, makna”, “nilai” dan “spirit” terdalam dari ajaran-ajaran agama yang dapat menggerakkan jiwa seseorang dan kelompok untuk lebih peduli terhadap persoalan kemanusiaan sekitar (anthroposentris).

Dengan usainya ibadah puasa, seluruh umat Islam bersama seluruh lapisan masyarakat dlharapkan bahkan dituntut untuk dapat mengkristalisasikan nilai dan mengambil sikap bersama untuk menanggulangi dan membasmi penyakit mental dan moral yang sedang melilit bangsa yang mengakibatkan krisis multidimensi di tanah air.

  1. Pertautan antara kesalehan pribadi dan kesalehan sosial.

Jika direnungkan kembali. falsafah peribadatan Islam, khususnya yang terkait dengan ibadah puasa, menegaskan perlunya dilakukan “turun mesin” (overhauling) kejiwaan, selarna 30 hari dalam satu tahun. ” Turun mesin” adalah merupakan proses meneliti, rnemeriksa onderdil yang rusak dan aus, mengencangkan skrup yang kendor, mengganti alat-alat yang rusak, mengoreksi dan memperbaiki secara total. Pada saat turun mesin, tidak ada lagi yang perlu ditutu-tutupi. Semua peralatan dibongkar, dicek dan diperiksa satu persatu dan kemudian dilakukan perbaikan alat-alat yang rusak, penggantian oli, pengecekan kelayakan rem. pemeriksaan sistem lighting dan begitu seterusnya. Koreksi total Ini dibutuhkan untuk, menjamin kelancaran dan keselamatan kendaraan itu sendini dalarn menjalankan tugas untuk waktu-waktu berikumya.

Ibadah puasa ibarat proses “turun mesin” kejiwaan manusia Muslim, selama satu tahun sekali. Kesediaan untuk melakukan koreksi, introspeksi, kritik, memupuk semangat perbaikan, selalu tercermin dalam menjalankan ibadah puasa. Pengendalian hawa nafsu. emosi dan pengendalian diri pada umummya.

Ayat-ayal: Makkiyah dan Madaniyyah selalu menekankan aspek kepedulian sosial. Makna taskiyatu al-nafs (penyucian diri) sekarang ini tidak lagi . bisa dipahami seperti orang-orang terdahulu memahaminya ‘ yakni dengan cara menarik diri dari pergumulan dan pergulatan sosial-kemasyarakatan. Makna “tazkiyatu al nafs “ era kontemporer sangat terkait dengan keberadaan orang lain, lingkungan hidup, lingkungan sosial sekitar. Zakat, sebagai contoh, selalu terkait dengan keberadaan orang lain. Sesunggahnya, penyucian diri pribadi, atau ritus-ritus individual yang tidak punya dampak danmakna sosial sama sekali kurang begitu bermakna dalam struktur bangunan pengalaman keagamaaan IsIam yang otentik.

Dengan lain ungkapan bahwa kesalehan pribadi sangat terkait erat dengan kesalehan sosial. Krisis lingkungan hidup di tanah air adalah cermin dari krisis kepekaan dan kepedulian sosial. Ada korelasi positif antara krisis sosial, krisis ekonomi dan krisis lingkungan hidup, Dampak krisis ekonomi terhadap kehidupan rakyat kecil cukup signifikan, khususnya yang terkait dengan pendidikan anak-anak kita perlu ditingkatkan dan didukung oleh semua bagaimana pun juga tidak dapat kita pungkiri bahwa anak-anak kita jualah yang akan menjadi generasi pelanjut bangsa, tidakkhah kita prihatin melihat anak-anak kita dengan keadaan sekarang yang jauh dari kapasitas keintelektualan yang tentu dalam hal ini kitalah orang tuaku lebih bertanggung jawab, jangan sampai kami anak-anakmu malah menjadi musuh di hari kemudian.

الله اكبر, الله اكبر, الله اكبر و لله الحمد

 

Jama’ah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah

Sejauh manakah ibadah puasa yang dilakukan selarna 30 hari berdampak positif dalam membentuk kesalehan pribadi dan memperkokoh kesalehan Sosial? Sejauh mana nuansa pemikiran kritis terhadap lingkungan dapat ditumbuh-kembangkan untuk mengurangi gap yang terlalu jauh dalam antara kesalehan pribadi dan kesalehan sosial? Memang benar sinyalemen Nabi bahwa banyak orang berpuasa tetapi mereka tidak memperoleh apa-apa dari puasanya kecualilapar dan dahaga.

 Intisari dan hikmah puasa belum mampu menyentuh kesadaran paling dalam dan belum mampu membentuk sosok pribadi manusia beragama dan, beriman secara matang, utuh, tangguh, dan kritis.

  1. Jiwa keagamaan yang inovatif, kreatif dan transformatit

 

Kiranya dapat diperoleh kesimpulan bahwa nilai kegunaam praktis ibadah puasa adalah kemampuannya untuk membentuk pribadi. cara pandang dan semangat keagamaan yang baru, inovatif, kreatif dan dapat diperbaharui secara terus menems. Pembaharuan kualitas hidup beragama ke arah paradigma berpikir keagamaan baru yang lebih menggugah-imperatif, inovatif. kreatif dan transfomatif dalam menjalani kehidupan sehari-hari baik dalam kapasitas seseorang sebagai petani, pedagang, guru, kyai, Polisi, adalah tujuan utama disyari’atkan puasa Ramadhan. Puasa tidak hanya semata-mata sebagai “doktrin” kosong yang harus dijalankan begitu saja, tanpa mengenal makna terdalam serta implikasi dan konsekwensi praktisnya dalam kehidupan konkrit schari-hari, Ibadah puasa mempunyai fungsi moralitas praktis, akhIaq karimah, budi luhur dan pendidikan keagamaan yang bermuatan nilai-nilai kritis-konstruktif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Terbentuknya cara berpikir, mentalitas, cara pandang, way of  Iife dan cara hidup keagamaan yang “baru”, setelah mengalami turun mesin selama 30 hari adalah bagian tak terpisahkan dan termasuk tujuan utama disyari’atkan ibadah puasa.

ليس العيض لمن لبس الجديد و لكن العيض لمن تقوه يزيد

Hari raya Idul Fitri bukan bagi orang-orang yang mengenakan baju baru tetapi Idhul fitri adalah bagi orang-orng yang taqwanya bertambah). yakni bagi orang-orang yang mempunyai kemauan dan semangat untuk terus menerus memperbaiki kehidupan pribadi, keluarga dan sosial kemasvarakatan, coba kita renungkan, hari ini kita  datang dengan pakaian serba baru baju baru, sarung bau, sajadah baru, peci baru, seolah idhul fitri tidak meriah kalau tidak serba baru, sementara saudara-saudara kita yang fakir dan miskin hari ini hanya bisa menangis melihat kebahagiaan kita, yang jangankan pakaian baru buat keseharian saja mereka tak punya, padahal kita lebih dari cukup, lalu kenapa kita tidak pernah peduli pada nasib dan kehidupan mereka, padahal mereka adalah saudara muslim kita yang juga berhak merayakan hari kemenangan penuh bahagia ini.

Mudah-mudahan dengan mengenal tujuan syar’iy ibadah puasa. dalam merayakan Idul Fitri 1435 H kita umat Islam. mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup keagamaan kita menuju masyarakat yang kritis dan peduli terhadap lingkungan sosial dan alam sekelilingnya. Kesadaran baru ini diharapkan mampu berperan aktif mengoreksi perjalanan dan tanggungjawab sejarah kehidupan kita di bumi nusantara. Amin ya Rabbal alamin.

Demikianlah renungan singkat khutbah hari raya Idul Fitri 1435 H pada pagi hari ini.

Itulah beberapa contoh Pidato untuk Ramadhan apabila anda memerlukan materi terkait contoh Pidato ataupun hal lain berkenaan dengan ceramah singkat teks bahasa Indonesia , Bahasa Arab dan Bahasa Inggris anda bisa Inbox atau komentar dibawah ini, Saya akan memberikannya melalui inbox Fb anda.  Semoga ceramah atau Pidato anda dapat Lancar tanpa harus grogi menghadapi banyak orang.

Contoh Pidato atau Ceramah Singkat Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha Bahasa Indonesia Terbaru | Topik Nugroho, M.Pd. | 4.5