Refleksi Tahun Baru |Sejarah dan Hukum perayaan menurut Islam

Refleksi Tahun Baru Menurut islam: Sejarah Tahun Baru Hukum Perayaan Awal Tahun Baru, Artikel Tahun Baru 1 Januari- Dalam kegiatan bahkan kita melupakan sesuatu yang dianggap penting karena banyak dari umat manusia khususnya agama islam juga merayakan tahun baru Masehi pada malam 1 januari 2014.  Tahun baru hanyalah sebuah tahun yang biasa bingkaiberita.com pada awal 1 januari ini mengawalinya dengan artikel yang membahas tentang seluk beluk bagaimana historis awal mula dari tahun baru dan perayaannya.

Merenungkan Akhir dan Penutup tahun dengan Refleksi Tahun Baru. Kita harus merenungkan perbuatan apa yang telah kita kerjakan dengan merenungkan segala keburukan yang kita perbuat. kita melihat kebelakang sebentar tentang beberapa sejarah dan hukum perayaan tahun baru 2014.

tahun baru

Sejarah Awal Dalam permulaan Awal Tahun Baru

Dalam Sejarah awalnya, Kalender Pertama kali di mulai dari Sejak Bangsa “Romawi Kuno”   pada abad ke 7 sebelum masehi. Sejak itu kalender tersebut masih sangat kacau dalam penempatan mulai awal tahun karena kalender tersebut masih menggunakan atau berdasarkan pada bulan dan matahari.

Pada abad ke 7 tersebut bulan maret adalah  sebagai awal tahun baru Masehi. Dalam bahasa yunaninya yaitu martius dan dalam kekaisaran Romawi Kuno pada pemerintahan Julius Caesar mengubah kalender Masehi tersebut diubah nama menjadi kalender Julian dan januari  dengan urutan nama bulan sebagai berikut dan belum menjadi awal tahun baru:

1) Januarius,
2) Februarius,
3) Martius,
4) Aprilis,
5) Maius,
6) Junius,
7) Quintilis,
8) Sextilis,
9) September,
10) October,
11) November,
12) December

Pada bulan ke 7 dan ke 8 dari nama bulan bulan diatas diganti dan diubah nama menjadi nama caesar romawi tersebut dari Quintilis diubah menjadi julius atau sekarang diubah nama menjadi bulan Juli. setelah pemerintahan Julius Caesar digantikan dengan Augustus yang mengubah nama pada bulan ke 8 yang namanya Sextilis diubah menjadi Agustus. Kalender Julian ini dipakai di eropa dan resmi di setiap negara eropa sampai tahun 1582 Sebelum Masehi. Setelah itu kalender tersebut bersama orang bangsa Romawi kuno nama kalender yang semula bernama kalender julian pada masa kepemerintahan Julius caesar diubah namanya menjadi kalender Georgian. Pada kalender tersebut Januarius menjadi awal tahun bagi bangsa romawi kuno, dan alasannya mengapa mereka mengubah awal tahun yaitu ada beberapa alasan sebagai berikut:

Alasan pertama yaitu tentang arti nama bulan januarius itu sendiri bahwa januari diambil dari nama dewa pada bangsa romawi yaitu “Janus” Janus sendiri adalah dewa penjaga pintu gerbang olympus sehingga januari  menjadi sebuah gerbang dalam menuju awal tahun baru masehi.

Alasan kedua yaitu Pada bulan januari ini adalah Puncak dari musim dingin dan ketika itu banyak pemilihan konsul konsul kepemrintahan dan pada bulan pebruarinya bangsa romawi menyambut bulan tersebut sebgai upacara penyambutan musim semi dan pertama kali dirayakan awal tahun baru adalah pada 1 Januari 45 SM Sampai  sekarang ini 1 januari tersebut telah menjadi penetapan awal tahun baru diseluruh dunia.

Begitulah awal cerita dan historis dari Awal tahun baru dan nama nama masa bulan pada zaman romawi kuno dan sampai sekarang kalender Gorgian menjadi kalender yang dipakai sampai zaman era baru canggih dan berteknologi tinggi dengan berbagai macam peralatan elektroniknya. Bagaimana menyikapinya kalau orang islam ini juga ikut merayakan Awal Tahun baru Masehi.

Hukum merayakan Awal Tahun baru menurut Islam

Tahun baru Masehi merupakan tahun baru yang dirayakan oleh orang-orang baik beragama islam, Nashrani, hindhu, budha dan semua agama yang ada di dunia juga ikut merayakannya baik itu sebagai acara kumpul keluarga, arisan, plesir atau jalan-jalan wisata dan beberapa acara lainnya. Perayaan tahun baru ini telah ada sejak zaman romawi kuno yang dikenal dengan hari matahari karena pada awal 1 januari merupakan awal tahun dari matahari dan Para penyembah api atau penyembah dewa matahari yaitu orang-orang majusi. pada saat itu mereka merayakan awal tahun baru sebagai hari raya kaum mereka.  setelah datangnya Nabi terakhir utusan dari Agama islam mereka menemui orang-orang yang merayakan tahun baru  Masehii dengan segala permainan dan perayaan yang berlebih lebihan.

Menurut Agama islam bahwa tahun baru masehi merupakan sesuatu yang bid’ah karena tidak terdapat dalam tuntunan ajaran Rosul karena ketika rosulullah menemukan orang orang yang merayakan tahun baru masehi  Rosullulh bersabda

إن الله قد أبدلكم بهما خيرا منهما..يوم الأضحى ويوم الفطر

“Sesungguhnya Allah  SWT telah menggantikan keduanya bagi  kalian yang lebih baik dari  kedua hari itu( dua peryaan pda masa jahiliyah) dengan yang lebih baik dari keduanya yaitu hari raya Idul Adha dan Idul Fitri. [Shahih, HR Abu Dawud disahihkan oleh asy syaikh al Albani]

Jadi umat islam juga tidak merayakan hari raya tahun baru tersebut karena 2 hari di  masa jahiliyah digantikan dengan hari raya yang lebih baik yaitu dengan merayakan hari  raya idul fitri dengan hari raya idul adha.

demikian ulasan singkat tentang artikel tentang tahun baru 1 januari 2014  ini semoga anda jua tidak mengikutinya dengan foya foya dan menghambur hamburkan uang secara tidak bermanfaat dan semoga artikel ini bermanfaat bagi anda tentang Refleksi Tahun Baru |Sejarah dan Hukum perayaan menurut Islam

Refleksi Tahun Baru |Sejarah dan Hukum perayaan menurut Islam | Topik Nugroho, M.Pd. | 4.5