Kontroversi Test Keperawanan Dikalangan Pejabat
Kontroversi Test Keperawanan Dikalangan Pejabat
Banyak Kontroversi antara Pro dan Kontra Terkait dengan Test Keperawan, Sejumlah pihak hal itu harus cepat-cepat dilaksanakan untuk Seluruh Siswi yang akan masuk di Sekolahan atau bagi yang sudah tidak perawan lagi di sekolahan maka akan dikeluarkan dari Sekolahan tersebut. Banyak hal yang diungkap dari kasus test keperawanan ini mulai dari keperawanan ini dapat hilang akaibat kecelakaan seperti olaharagayang ekstrem, jatuh dari berbagai macam alat baik transportasi ataupun alat lainnya atau disebut dengan kecelakaan atau masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi akibat hilangnya keperawanan dikutip dari Yahoonews.
Pro dan Kontra tentang Test Keperawanan
Banyak yang kontra tentang test keperawanan, Sejumlah petinggi dikalangan pejabat mengungkapkan bahwa hal ini tidak perlu dilakukan terhadap para siswi karena moral kependidikan, yang mengurusi adalah dari MUI atau dari Urusan keluarganya sendiri. Memang telah marak siswi yang telah berbuat mesum dan melakoni praktik -praktik prostitusi atau sek bebas akan tetapi hal ini jangan sampai menyulitkan para siswi untuk belajar. Ungkap dari golongan pejabat fraksi DPR ini. Dan untuk yang Pro mengenai test keperawanan ini sejumlah kalangan aktivis dari menpora dan MUI menyatakan bahwa Kekuatan moral bangsa terletak pada agama jadi agama bukan sekedar dalam wacana saja akan tetapi harus ada praktik agama di dalamnya. Hal ini adalah salah satu contoh yang harus kita teladani tentang Praktik dalam Agama. Sejumlah pihak menuturkan bahwa dengan test keperawanan ini akan mengurangi tingkat seks bebas atau praktik-praktik prostitusi, karena kebanyakan dari mereka praktik prostitusi ini dianggap wajar yaitu untuk membiaya kehidupan mereka dan kehidupan dalam belajar mereka.
Apakah Perlu Test Keperawanan Bagi Siswi Indonesia? Jawabanya tidak perlu menurut kami pribadi hal ini adalah salah satu bentuk perpolitikan dikalangan atas dan agar dana yang ada di negara kita bisa cair alangkah lebih baiknya dana-dana tersebut dialihfungsikan kebebrapa kegiatan misalanya untuk pembinaan keimanan dan ketakwaan siswa terhadap agama dengan diadakan pesantren khusus bagai anak-anak dengan meilihat seperti itu bagaiman ia di rumahnya sendiri apakah dia kekurangan ataukah tidak jika ia tidak mampu untuk biaya sekolah hal itu bisa dianggarkan atau bisa untuk mendanai mereka-mereka yang putus sekolah karena masalah dana.
Apakah pantas anak siswi kita dibuka vaginanya untuk test keperawanan oleh seorang dokter? Jika anda sebagai orang tua wali murid mungkin akan tidak mau vagina anak kita diperiksa oleh seorang dokter akan lebih baik test keperwanan tersebut digantikan dengan test kesehatan yang sudah ada. Apabila ada test keperawanan untuk perempuan Boleh jadi untuk kalangan siswa adalah test keperjakaan. Enak di laki-laki tidak enak di prempuannya tentang test ini jadi Adilkah test ini? Menurut kami pribadi tidak adil jika dilakukan test seperti ini. Jika adil maka test kesehatanpun sudah cukup mewakili dari sekian banyak test yang diadakan untuk ujian masuk Sekolah Menengah Atas.
Semoga dengan Kontroversi yang beruung dengan perpolitikan di negri ini bisa damai tidak ada masalah dan pendidikan di Indonesia bisa berjala dengan baik dan sebagai ujung tombak dari kemajuan bangsa Indonesia mengingat bahwa pada UDD 45 adalah Pendidikan bertujuan untuk Mencerdaskan Kehidupan bangsa jadi Pendidikan itu adalah hak dan kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan jangan samapai ada modus tentang test keperawanan seperti yang dilakukan oleh seorang guru agama mengetest keperawanan siswi yang dipanggil kedalam UKS dengan menggunakan sebuah Jimat bisa anda lihat disini